BERITA/ARTIKEL

Sholat Idul Adha di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Wujud Toleransi Beragama

Yogyakarta, Jumat, 06 Juni 2025

PC LDII UMBULHARJO– Di tengah masyarakat yang beragam, toleransi beragama menjadi nilai penting yang harus dijaga. PC LDII Gondokusuman dan Umbulharjo memberikan contoh nyata bagaimana hubungan harmonis antar umat beragama dapat terjalin. Salah satu bukti nyata dari toleransi ini adalah pelaksanaan Sholat Idul Adha di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, sebuah sekolah non muslim yang telah menjadi tuan rumah bagi umat muslim selama beberapa tahun.

Setiap tahun, ketika Hari Raya Idul Adha maupun Hari Raya Idul Fitri tiba, umat muslim PC LDII Gondokusuman dan Umbulharjo berkumpul di lapangan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk melaksanakan sholat idul adha maupun sholat idul fitri, meski sekolah ini merupakan sekolah non muslim, pihak sekolah selalu menyambut dengan hangat/baik untuk kegiatan ibadah umat muslim. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan agama tidak menghalangi mereka untuk saling menghormati dan bekerja sama.

Bp. H. Ragil pardiyo sebagai Penasehat PC LDII UMBULHARJO mengatakan bahwa

Sejarah kerja sama ini ternyata telah berlangsung lama, bahwa penggunaan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sebagai tempat sholat idul adha maupun sholat idul fitri sudah bertahun tahun berlangsung. Ini membuktikan bahwa hubungan baik antara umat beragama di daerah ini telah terjalin erat cukup lama. Keberlanjutan tradisi ini menunjukkan adanya rasa saling percaya dan hormat yang mendalam antara keduanya.

Adapun keberhasilan membangun sikap toleransi dalam beragama ini juga didukung oleh sikap proaktif dari kedua belah pihak. Pihak sekolah yang dengan tulus iklas membuka pintunya tanpa dipungut biaya  dan umat muslim yang menjaga ketertiban serta kebersihan selama menggunakan fasilitas sekolah, menjadi faktor penting yang menjaga kelangsungan tradisi ini. Komitmen bersama untuk menjaga kerukunan dan saling mendukung dalam kebaikan membuat hubungan antar umat beragama semakin harmonis.

Melalui contoh dari PC LDII Gondokusuman dan Umbulharjo ini, kita belajar bahwa toleransi bukan hanya tentang menerima keberadaan orang lain yang berbeda, tetapi juga tentang menciptakan ruang bagi mereka untuk menjalankan keyakinannya dengan nyaman.

Toleransi adalah tentang kerja sama, saling menghormati, dan berusaha untuk memahami satu sama lain. Kisah ini mengingatkan kita bahwa dengan niat baik dan sikap terbuka, kita dapat membangun masyarakat yang harmonis dan damai, di mana setiap orang merasa dihargai dan diterima dan dengan bebas menjalankan kenyakinan dengan nyaman dan aman.

Sehingga persatuan dan kesatuan bangsa, kerukunan dan gotong royong bisa terjaga, pembangunan  berjalan lancar, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang berdasarkan ketuhanan YME, kemanusiaan yang adil dan beradap dan bermusyawarah bisa terwujud.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Indikator/penjelasan:

  • Menjadi tempat yang memberikan fasilitas atau sarana prasarana yang dapat mendukung proses berkembangnya kepribadian, kerohanian, dan spiritual.
  • Menjadi pusat pendampingan baik dalam hal fisik, kognitif, sosial, emosional, dan spiritual oleh SDM yang berkompeten.